Organisme Pengganggu Tanaman (OTP)
pada Tanaman Tomat

Nama Ilmiah : Agrotis ipsilon

Nama Umum : Ulat Tanah

Gejala serangan :

  • Larva aktif pada malam hari untuk mencari makan dengan menggigit pangkal batang. Pangkal batang yang digigit akan mudah patah dan mati. Di samping menggigit pangkal batang, larva yang baru menetas, sehari kemudian juga menggigit permukaan daun. Ulat tanah sangat cepat pergerakannya dan dapat menempuh jarak puluhan meter. Seekor larva dapat merusak ratusan tanaman muda.
  • Serangan hama ini di tandai dengan terpotongnya tanaman pada bagian pangkal batang yang akan menyebabkan tanaman menjadi mati dan rusak.
  • Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan melakukan sanitasi kebun atau lahan selain itu juga dapat dengan melakukan peyemprotan dengan insektisida sesuai dengan dosis.

Nama Ilmiah : Bemisia tabaci

Nama Umum : Kutu Kebul

Gejala serangan :

  • Kerusakan langsung pada tanaman disebabkan oleh imago dan nimfa yang mengisap cairan daun, berupa gejala becak nekrotik pada daun akibat rusaknya sel-sel dan jaringan daun. Ekskresi kutu kebul menghasilkan madu yang merupakan media yang baik untuk tempat tumbuhnya embun jelaga yang berwarna hitam. Hal ini menyebabkan proses fotosintesa tidak berlangsung normal.
  • Selain kerusakan langsung oleh isapan imago dan nimfa, kutu kebul sangat berbahaya karena dapat bertindak sebagai vektor virus. Yang dapat menyebabkan kehilangan hasil sekitar 20 – 100 %. Sampai saat ini tercatat 60 jenis virus yang ditularkan oleh kutu kebul antara lain : Geminivirus, Closterovirus, Nepovirus, Carlavirus, Potyvirus, Rod-shape DNA Virus.

Nama Ilmiah : Helicoverpa armigera

Nama Umum : Ulat Buah

Gejala serangan :

  • Larva H. armigera melubangi buah tomat baik buah muda maupun yang sudah tua. Buah tomat yang terserang akan busuk dan jatuh ke tanah. Kadang-kadang larva juga menyerang pucuk tanaman dan melubangi cabang-cabang tomat.
  • Hama ini menyerangbuah tomat muda dengan cara melubangi kemudia masuk dan hidup di dalamnya.
  • Faktor pembatas bagi perkembangan ulat adalah:  1). Hujan yang lebat dapat menyapu telur-telur yang berada di permukaan daun. 2). Tanah yang kering dapat menghalangi keluarnya kupu dari kepongpong yang berada di dalam tanah.

Nama Ilmiah : Spodoptera litura

Nama Umum : Ulat Grayak

Gejala serangan :

  • Larva yang masih kecil merusak daun dengan meninggalkan sisa-sisa epidermis bagian atas, transparan dan tinggal tulang-tulang daun saja. Larva instar lanjut merusak tulang daun. Gejala serangan pada buah ditandai dengan timbulnya lubang tidak beraturan pada buah tomat. Biasanya larva berada di permukaan bawah daun, menyerang secara serentak berkelompok. Serangan berat menyebabkan tanaman gundul karena daun dan buah habis dimakan ulat, umumnya terjadi pada musim kemarau. Gambar : (Ulat Grayak (Spodoptera litura F.)

Nama Ilmiah : Thrips tabaci

Nama Umum : Kutu daun thrips tomat

Gejala serangan :

  • Ciri-ciri dari kutu daun thrips adalah memiliki panjang 1 mm dan berwarna hitam. Kutu daun thrips ini menyerang bagian daun tanaman. Akibatnya proses fotosintesis pada tanaman akan terganggu karena proses fotosintesis terganggu atau bahkan terhenti.
  • Kutu daun thrips menghisap cairan pada daun tanaman. Tanda-tanda dari serangan kutu daun thrips adalah daun tanaman akan berubah warna menjadi putih. Serangan yang sudah parah akan mengakibatkan daun menjadi kering dan lama kelamaan akan mati.
  • Cara mengendalikannya adalah dengan cara menyemprotkan cairan insektisida sesuai dengan dosis. Sedangkan untuk pencegahan serangan hama ini adalah dengan membersihkan gulma disekitar tanaman tomat karena kutu daun thrips kebanyakan berlindung pada gulma.

Nama IlmiahRalstonia solanacearum

Nama Umum : Layu Bakteri

Gejala serangan :

  • Daun layu disertai dengan warna menguning, diawali dari salah satu pucuk daun atau cabang tanaman, umumnya terjadi pada tanaman berumur sekitar 6 minggu, Gejala lanjut daun layu secara menyeluruh dan berwarna coklat diikuti dengan matinya tanaman, Bila batang tanaman terserang dipotong akan tampak garis vaskuler berwarna gelap, bila potongan batang tersebut dimasukkan ke dalam air bening akan mengeluarkan eksudat berupa lendir berwarna putih keabu-abuan.
  • Pada fase serangan ringan keadaan tersebut tidak tampak, Eksudat dapat ditemukan pada akar ditandai dengan menempelnya tanah pada bagian akartersebut, Kondisi yang menguntungkan bagi perkembangan patogen adalah suhu 27°C, cuaca kering dan curah hujan yang banyak. Pengendalian: Cara biologis : Memanfaatkan musuh alami patogen antagonis, seperti Pseudomonas flurescens yang diaplikasikan pada permukaan bedengan secara merata saat tanaman berumur 15 hst, Memanfaatkan aneka tanaman biopestisida selektif. Cara kimia : Memberi perlakuan benih sebelum ditanam dengan bakterisida selektif dan efektif.

Nama Ilmiah : Fusarium oxysporum (Schleht.)

Nama Umum : Layu fusarium

Gejala serangan :

  • Daun tampak layu dimulai dari daun bawah berkembang ke daun atas. kemudian menguning dan akhirnya mengering kecuali pucuk tetap berwarna hijau dan pertumbuhan tanaman tidak normal, Batang tanaman yang terserang, bila dipotong akan tampak kambiumnya berwarna coklat. Warna coklat serupa kadang dijumpai juga pada pembuluh tangkai daun, Pada tanah basah atau dingin, batang di bawah permukaan tanah menjadi busuk, tanaman layu dan mati.
  • Pengendalian: Cara biologis : Memanfaatkan musuh alami patogen antagonis, seperti Trichoderma sp, Memanfaatkan aneka tanaman biopestisida selektif.
  • Cara kimia : Memberi perlakuan benih sebelum ditanam dengan fungisida selektif dan efektif. Apabila cara pengendalian lainnya tidak mampu menekan serangan layu fusarium sampai mencapai 5 %, aplikasi fungisida selektif dan efektif sesuai dosis/konsentrasi yang direkomendasi